Rabu, 16 Desember 2009

Aku Ingin Tahu

FENOMENA

DAYA TAHAN KETERAMPILAN

Tanya (Pether B. Sitorus, Jakarta) :
Saya ingin bertanya soal fenomena yang ada pada manusia. Begini, sepanjang pengamatan saya, kalau seseorang sudah bisa naik sepeda, selamanya dia akan bisa mengendarai sepeda. Ia tidak akan lupa walau mungkin lama sekali tidak menggunakannya. Hal yang sama terjadi pada keterampilan berenang. Kedua keterampilan itu berbeda dengan penguasaan bahasa tertentu. Kalau dalam waktu lama kita tidak menggunakan bahasa itu, keterampilan bahasa akan menurun, bahkan hilang. Mengapa hal ini terjadi? Mohon penjelasannya.

Jawab (Prof. Yohannes Surya, Ph.D.) :
Otak manusia itu terdiri dari dua belahan, yakni belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Sel-sel otak kiri bertanggung jawab pada kemampuan bahasa, berfikir logis, dan analitis. Sedangkan sel-sel otak kanan berhubungan dengan kemampuan memahami ruang, pengenalan wajah, ketrampilan, serta kemampuan berfikir rasional yang non-verbal
Berdasarkan hasil penelitian, laju kematian sel-sel otak kiri pada pria tiga kali lebih cepat dibandingkan dengan sel-sel otak kanan. Itu sebabnya kenapa pria lebih mudah kehilangan keterampilan berbahasa (otak kiri) daripada kehilangan keterampilan berenang (otak kanan).
Namun, itu kebanyakan terjadi pada pria, bukan wanita. Sebab, laju kematian sel-sel di kedua otak pada wanita sama besar. Jadi, berbahagialah kaum wanita karena mereka lebih lambat pikun.

Bergerak Maju Padahal Menanjak

Tanya (Ratna Juanita Setiawati) :
Di Korea, tepatnya di Jeju Island, ada jalan yang dinamakan "Mysterious Road". Ada yang aneh di sana sebab setiap benda yang diletakkan di atas jalan itu bisa bergerak maju, padahal jalan itu menanjak. Mulai dari botol minuman kosong sampai bus pariwisata yang sarat penumpang, semuanya bisa menanjak meski mesinnya tidak dinyalakan.
Logikanya, tiap barang yang di letakkan di permukaan jalan yang menanjak akan meluncur turun, bukannya menanjak seperti di jalan itu, apalagi kalau benda itu berat bobotnya seperti bus.

Jawab (Prof. Yohannes Surya, Ph.D.) :
Jalan seperti yang Anda ceritakan itu juga ada di daerah Arab. Itu ilusi mata saja. Jalan itu sebenarnya miring, tapi kemiringannya kecil sekali (sekitar 1-5 derajat), sehingga tidak terlihat. Bila kita berdiri di suatu jalan yang kemiringannya lebih besar, baru jalan itu akan kelihatan naik atau menanjak.
Pada jalan yang cukup licin dengan kemiringan 5 derajat mobil bisa dipercepat dengan 0,8 m/detik^2. Artinya, tiap detik kecepatannya bertambah 2,9 km/jam. Itu cukup besar. Bayangkan, dalam 10 detik kecepatannya bisa mencapai 29 km/jam. Jadi, tidak heran kalau botol minuman dan bus pariwisata akan meluncur di "jalan misterius" itu, walaupun mesin tidak dinyalakan.

Jantung Berdebar Saat Takut

Tanya (Bambang Wijanarko, di Depok) :
Saya punya pertanyaan soal reaksi tubuh terhadap hal-hal yang menakutkan. Kalau kita takut terhadap hal yang nyata, seperti naik wahana Halilintar di Dunia Fantasi, Taman Impian Jaya Ancol, atau takut ketinggian, jantung kita berdetak kencang atau tangan dan kaki kita berkeringat. Sementara kalau kita takut pada cerita gaib atau merasa ada makhluk di sekeliling kita, justru bulu kuduk (sekitar bahu dan belakang leher) kita berdiri (merinding). Kenapa hal itu bisa terjadi?

Jawab (Prof. Yohannes Surya, Ph.D.) :
Di dalam otak kita terdapat 10 juta sel neuron. Tiap sel neuron berhubungan dengan sekitar 10.000 sel neuron lain. Di ujung sel neuron terdapat zat kimia yang disebut NT (neurotransmitter). Ketika menerima rangsang, maka sel neuron ini akan mengeluarkan NT, yang kemudian disalurkan lewat celah kecil sinaptik berukuran sangat kecil ke sel neuron lain. Keluarnya NT menyebabkan tubuh bereaksi sesuai dengan rangsang yang diterima. Kelebihan atau kekurangan NT dapat menyebabkan gangguan-gangguan pada tubuh. Jenis NT ada puluhan jumlahnya, antara lain noradrenalin, dopamin, adrenalin, dan serotonin.
Ketika orang ketakutan, pasokan serotonin akan terganggu. Otak akan memerintahkan tubuh melakukan reaksi yang berbeda-beda tergantung pada rangsang yang diterima. Beberapa reaksi yang bisa terjadi adalah jantung berdebar-debar, keluar keringat dingin, sesak napas, atau bulu kuduk merinding.

Sumber : Intisari, Maret 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar